Dalam ilmu iklim, 'attribution' menjelaskan akuntansi penyebab perubahan yang diamati dalam sistem iklim. Peneliti biasanya menggunakan kombinasi pemodelan iklim, pengamatan instrumental, studi proses umpan balik dan kadang-kadang rekonstruksi palaeoklimat untuk menyelidiki sebab dan akibat. Perubahan Iklim saat ini diperngaruhi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia seperti industri, transportasi, pertanian, dan kebakaran hutan. Selain itu, terdapat faktor alam yang mempengaruhi perubahan iklim seperti letusan gunung berapi. Bukti pengaruh manusia pada sistem iklim telah menguat selama beberapa dekade terakhir. Pengaruh manusia telah terdeteksi pada pemanasan atmosfer dan lautan, dalam perubahan siklus air global, penurunan salju dan es, kenaikan rata-rata permukaan laut global, dan dalam perubahan di beberapa iklim ekstrem. Laporan Penilaian IPCC Kelima menyimpulkan bahwa sangat mungkin pengaruh manusia telah menjadi penyebab dominan dari pemanasan yang diamati sejak pertengahan abad ke-20. Peningkatan gas rumah kaca kemungkinan besar bertanggung jawab atas pemanasan antara 0,5 ° C dan 1,3 ° C dari tahun 1951 -2010, dengan kontribusi dari kekuatan antropogenik lainnya, termasuk efek pendinginan aerosol, kemungkinan berada dalam kisaran -0,6 ° C hingga 0,1 ° C.