Proyeksi iklim juga mempertimbangkan luaran Coordinated Regional Downscaling of Southeast Asia (CORDEX-SEA) yang dihasilkan oleh BMKG serta data pendukung lainnya yang diakses dari berbagai sistem penyedia informasi perubahan iklim di Indonesia. Suhu udara dan curah hujan diproyeksikan dibawah skenario RCP 4.5 dengan model CSIRO dan MIROC dengan periode tahun 2021 – 2050 (menyesuakian pada target tahun NDC; 2030). Skenario ini digunakan sebagai bentuk optimistik yang diharapkan mampu menggambarkan kondisi menurunnya radiative forcing di masa mendatang dengan harapan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia berjalan optimal. Hasil luaran skenario RCP 4.5 dianggap menjadi skenario terbaik untuk merencanakan upaya adaptasi perubahan iklim di Indonesia.

Penggunaan outpit model iklim global dengan benar dapat mendukung analisis dampak perubahan iklim. menggunakan proyeksi membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana simulasi diproduksi sehingga ketidakpastian dipertimbangkan secara memadai. Ada beragam penggunaan informasi perubahan iklim yang mencerminkan banyak area aplikasi yang berbeda, seperti mempelajari dampak perubahan iklim di masa depan pada sistem biofisik atau yang dibangun atau mengidentifikasi strategi adaptasi untuk bisnis dan komunitas. Untuk sebagian besar penilaian dampak, proyeksi iklim memainkan peran kunci dalam analisis, meskipun banyak aplikasi dunia nyata juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang tidak terkait dengan iklim.